Translate

PERANCANGAN “CONTROL PUMP PANEL” UNTUK POMPA 55 kW

Motor listrik induksi 3 phase yang sering digunakan di industri-industri banyak diaplikasikan untuk berbagai macam keperluan dalam suatu proses produksi. Banyaknya aplikasi dari motor listrik jenis ini menuntut pemilihan sistem kendali yang tepat, cepat dan efisien. Sistem pengendalian motor listrik induksi 3 fhase dapat dilakukan secara manual (cara konversional), semi otomatis atau otomatis.
Seperti salah satu industri pariwisata yang berkembang pesat dan terkenal di bali yaitu Ayodhya Hotel & Resort (yang dulunya bernama Hotel Hilton) yang terletak di Nusa Dua memiliki 5 (lima) buah pompa 55kW untuk memompa air jenis water cool atau air dingin. Pompa yang digunakan adalah pompa 3 phase dan dioperasikan oleh control sistem sart-delta. Sebelum pompa 55kW datang, hotel Ayodhya telah memiliki control pompa untuk pompa 40kW. Tapi karena yang datang adalah pompa 55kW dan sudah tersedia control pump panel, maka terpaksa memakai yang telah ada. Akibatnya sering terjadi kerusakan dan setiap 3 bulan, control pump panel harus diservis. Sampai saat ini, pompa 1 dan pompa 2 kontrolnya sudah rusak total. Sedangkan pompa yang lainnya sudah rusak namun masih bisa digunakan.
Oleh karena itu, penyusun mencoba untuk menjelaskan tentang cara membuat dan merangkai control pump panel 55kW untuk menghindari kerusakan pada pompa maupun pada control pompa untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Peralatan Kontrol
Sistem pengendalian motor listrik induksi 3 phase dapat dilakukan secara manual, semi otomatis atau otomatis.
Ketiga pengendalian motor-motor induksi membutuhkan peralatan kendali yang cocok sesuai dengan jenis dan spesifikasi serta tujuan digunakannya motor tersebut. Peralatan kendali yang banyak digunakan diantaranya kontaktor magnet, relay, thermal overload relay, time delay relay, dan lain sebagainya. Sedangkan peralatan bantu lainnya dapat digunakan push botton, selector switch dan sebagainya.
Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan magnet listrik dan mampu melayani arus beban listrik yang relatif besar. Umumnya digunakan sebagai saklar kontrol motor-motor. Kontaktor dapat dioperasikan secara manual dengan sentuhan melalui saklar tekan (push botton) atau dioperasikan secara otomatis oleh relay-relay. Saklar ini mampu beroperasi menghubungkan dan memutuskan rangkaian listrik 1000-3000 kali perjam. Tegangan nominal pada rangkaian arus bolak-balik adalah 110 volt, 220 volt, dan 540 volt, dan pada rangkaian arus searah beroperasi pada tegangan lebih rendah. Kontaktor dapat dioperasikan dengan saklar tekan NO untuk operasi (ON) dan saklar tekan NC untuk stop (OFF) dan masing-masing saklar saling dihubung seri dengan kumparan kontaktor. Agar kontaktor tetap beroprasi saat saklar ON dilepas, maka kontaktor perlu dikunci dengan bantuan NO yang terpasang paralel dengan saklar tekan ON.
Dalam penggunaan kontaktor magnet perlu diperhatikan jenis arus dan besarnya tegangan sertra kemampuan daya hantar arus kontaktor tersebut. Bagian-bagian penting dari kontaktor magnet adalah kontak utama (main contact) dan kontak bantu (auxillary contact). (Programmable Logic Control Dasar-dasar sistem kendali motor listrik induksi,2005;101)
 


Comments