Translate

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

4.1.      Tujuan Pemeliharaan
                     Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.
                  Memperbaiki kerusakan tranformator distribusi pada umumnya memerlukan biaya yang tinggi . Kerusakan itu akan dapat menyebabkan terganggunya penyediaan tenaga listrik dengan segala akibatnya bagi PT. Industri Sandang II maupun masyarakat pemakai lainnya. Karena itu perlu gangguan pada tranformator distribusi. Pemeliharaan yang baik akan dapat mencegah berbagai kerusakan .
               Faktor pertama yang penting adalahg bahwa tranformator distribusi yang dipasang adalah sesuai dengan spesifikasi  yang tepat untuk tujuan pemakain yang tepat. Selanjutnya penting juga adalah cara pemasangan tranformator distribusi yang baik di saluran distribusi listrik dan dilengkapi dengan pengaman yang baik.
         Setelah tranformator distribusi dipasang dan telah dimanfaatkan , maka adalah penting untuk secara berkala memeriksa, dan memelihara saluran distribusi untuk mencegah terjadinya kerusakan dan terjadinya kerugian daya. Karena tranformator distribusi pada azasnya tidak memiliki bagian – bagian yang bergerak, secara keliru sering dianggap bahwa tranformator distribusi tidak perlu dipelihara. Hal demikian akan menyebabkan terjadinya kerusakan secara mendadak yang memerlukan biaya perbaikan yang justru lebih tinggi , diperlukan cadangan yang mahal dan terdapat kerugian produksi.
         Pada umumnya pemeliharaan tranformator yang baik terdiri dari kegiatan – kegiatan yang secara berkala harus dilakukan, yaitu :
1.      Memeriksa isolasi kumparan / lilitan dan keadaan minyak pendingin.
2.      Memeriksa peralatan yang dipakai, seperti arrester dan pentanahan.
3.      Membersihkan semua bagian – bagian trafo distribusi  agar terlindungi dari kotoran dan korasi.
4.      Memeriksa semua peralatan pengaman.
5.      Semua bagian tranformator distribusi yang dialiri arus listrik harus bekerja pada lingkungan bebas lembab.
6.      Semua bejana yang berisi cairan isolasi maupun ciran pendingin dijaga agar tidak bocor dan juga agar tidak dipengaruhi

4.2.            Beberapa Bidang Pemeliharaan Tranformator Distribusi
         Frekwensi pemeriksaan dan pemeliharaan sebuah transformator distribusi pada umumnya tergantung kepada besar daya dan pentingnya tranformator itu didalam sistem. Sebuah tranformator distribusi yang besar dan mahal untuk diganti , biasanya menyediakan tenaga listrik yang padat pelanggannya atau sebuah pabrik , seperti pada PT. Industri Sandang II Tohpati Denpasar. Tranformator distribusi yang demikian akan memerlukan pemeriksaan dan pemeliharaan yang lebih banyak misalnya tranformator distribusi kecil ( di pedesaan ). Adalah baik bila personil yang memeriksa dalam hal ini bagian pemeliharaan jaringan PLN yang memiliki suatu tabel yang berisi bagian, waktu, dan perincian peralatan yang secara berkala perlu diperhatikan termasuk pembacaan beban, tegangan , serta suhu. Diantara hal – hal yang penting untuk diperiksa secara teratur dapat disebutkan sebagai berikut :

4.2.1.      Pemeriksaan Beban dan Tegangan
Arus yang mengalir pada tranformator distribusi akan menentukan jumlah panas yang akan dikembangkan. Bila arus melebihi nilai rating – nya akan tetapi belum mencapai taraf arus lebih, maka proteksi sudah akan bekerja.

4.2.2.      Tinggi Permukaan Cairan
Untuk mencegah tranformator terlalu panas, maka perlu dijaga bahwa tinggi permukaan cairan pendingin  ( volume cairan pendingin ) atau cairan isolasi berada pada tingkat yang seharusnya . Ditambah jika cairan pendingin ternyata terjadi kekurangan karena bocor atau penguapan . Kebocoran perlu segera diperbaiki untuk menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah.

4.2.3.      Suhu
   Untuk transformator distribusi pencatatan suhu lingkungan dapat dibatasi pada waktu – waktu terpanas , misalnyasiang dan sore hari. Pencatatan suhu lingkungan adalah penting karena suhu transformator distribusi yang sebenarnya merupakan penambahan dari suhu sekelilingnya . Secara umum dapat dikatakan bahwa kebanyakan transformator distribusi dirancang untuk beban penuh pada suhu lingkungan dari sekitar 30’C bagi udara pendinginan dengan maksimum 40’C.
Suhu minyak ini biasanya berada sekitar 10’ C sampai 15’C dibawah bagian terpanas transformator . Hal ini penting sekali diperhatikan karena suhu tinggi ini akan menentukan proses penuaan dari isolasi lilitan . Bila suhu tertinggi dilampui, beban listrik harus dikurangi atau pendinginan harus ditingkatakan jika tercatat suhu menaik, sedangkan beban tidak berubah, berarti ada kerusakan pada transformator distribusi dan dilakukan pemeriksaan seperlunya.

4.2.4.      Penafas Pengering
  Bahan – bahan kimia yang dipakai sebagai penafas pengering untuk menghilangkan lembab udara yang memasuki transformator distribusi perlu diperiksa tiap bulan. Bahan kimia yang sering dipakai adalah klorida kalsium dan silikasel . Penafas silikasel merupakan perkembangan yang paling akhir dan pada saat ini lebih banyak dipakai daripada khlorida kalsium. Dalam keadaan kering silikasel berwarna biru . Warna biru ini berubah menjadi kuning bila silikasel menjadi lemba. Silikasel dapat dikeringkan dengan memanaskan pada suhu antara 150’ C dan 200’ C. Semua jalur udara dari silikase harus diperksa tidak boleh buntu.

Comments