Translate

PENETAS TELUR


Rangkaian Penetas Telur Elektronik



Daftar Komponen :
R
:
1K
(3 Buah)
R
:
5K6
(1 Buah)
R
:
10K
(1 Buah)
R
:
220Ω
(1 Buah)
R
:
100K
(1 Buah)
C
:
100nF
(2 Buah)
C
:
470μF
(1 Buah)
C
:
2200μF/16V
(1 Buah)
Thermistor
:
220Ω
(1 Buah)
D
:
1N4148/1N4002
(1 Buah)
Zener
:
6V8
(1 Buah)
Kuprok
:
1 A
(1 Buah)
T
:
Transformator 0.5A
( 1 Buah)
IC
:
LM 339
(1 Buah)
TR
:
2SC828
(1 Buah)
Lampu
:
40 W
(1 Buah)
Relay
:
12 V
(1 Buah)
T
:
Transformator 300mA
(1 Buah)


Adapun cara kerja dari rangkaian penetas telur ini, antara lain :
Jika Thermistor terkena suhu kurang dari 40°C maka lampu akan menyala, jika suhu dalam kotak penetas diatas 40°C maka lampu akan padam. Saat thermistor terkena suhu kurang dari 40°C maka resistansi yang ada pada thermistor tersebut akan turun. Saat resistansi thermistor turun maka tegangan yang ada pada pin 5 IC LM339 akan menjadi sangat negatif, sehingga arus listrik mengalir pada pin 4 IC LM339 menjadi lebih positif dari pada pin 5. Saat ini output pada pin 2 IC komparator arusnya menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu mengaktifkan transistor penguat. Karena transistor ini tidak aktif maka rele juga tidak akan bekerja (off). Saat inilah lampu akan menyala karena pin saklar yang digunakan pada rele adalah kaki NC (normaly Close) . Saat thermistor terkena suhu lebih besara taupun sama dengan 40°C maka resistansi yang ada pada thermistor tersebut akan naik. Saat resistansi thermistor naik maka tegangan yang ada pada pin 5 IC LM339 akan menjadi sangat positif, sehingga arus listrik mengalir pada pin 4 IC LM339 menjadi lebih negatif dari pada pin 5. Saat ini output pada pin 2 IC komparator arusnya menjadi sangat besar sehingga mampu mengaktifkan transistor penguat. Sebelum arus ini mengalir ke basis transistor, arus ini akan melewati tahanan basis dan sebuah filter dimana pasangan R dan C ini berfungsi sebagai waktu tunda (time delay)   dimana jika ada arus yang akan mengalir kebasis transistor akan dihambat dahulu kemudian mengalir ke kapasitor, disini arus tidak dapat menuju basis transistor tetapi menunggu beberapa saat sampai kapasitor ini muatannya penuh. Setelah muatan kapasitor ini penuh barulah arus ini dialirkan menuju ke basis teransistor. Transistor ini dapat bekerja jika pada basisnya mengalir arus sebesar 5mA dengan VBE 0.7V (Si) . Saat  transistor ini aktif maka rele juga akan bekerja (on). Saat inilah lampu akan padam karena pin saklar yang digunakan pada rele adalah kaki NC (normaly Close). Fungsi dari Dioda 1N4148 yang diparalel dengan rele adalah untuk pengaman dari arus dan tegangan lebih sehingga rele didak cepat rusak dan sebagai pengaman rangkaian dari osilasi yang ditimbulkan oleh kumparan rele. Sumber tegangan yang digunakan rangkaian ini adalah berasal dari listik jala-jala PLN yang diturunkan dengan menggunakan transformator step-down dengan kumparan primer 0-220V dan kumparan sekundernya 0-12V dengan arus 300mA. Dimana tegangan AC 12V ini kemudian diadapatasikan dengan sebuah komponen penyearah yang bernama kurprok dengan ukuran 1A atau dapat diganti dengan 4 buah dioda 1N4001. cara kerjanya adalah : 


Rangkaian power supply lengkap

Penyearah yang digunakan ini adalah penyearah gelombang penuh (full wave rectifier) dengan tipe penyearah jembatan (bridge rectifier) . Arus listik menngalir dari transformator (misal dari tap 0V) kemudian arus bolak-balik ini disearahkan dengan D2-D4 dengan sistem penyearah ½ gelombang (1). Kemudian ½ gelombang yang kedua dihasilkan oleh D1-D3 dari inputan dari tap 12V pada transformator pada D2 ini terjadi penggeseran phase sebesar 90° (2). Kemudian ½ gelombang yang ketiga dihasilkan oleh D2-D4 yang mendapat iniputan dari tap 12V, disini terjadi penggeseran pase lagi sebesar 180° (3) dan ½ gelombang yang keempat dihasilkan akan adanya D1-D3 yang mendapat inputan dari tap 0V, disini terjadi penggeseran phase sebesar 270°. Begitu seterusnya secara berulang-ulang. Pada output (katoda D2-D3 (out +) dan anoda D1-D4 (out -)) ini sudah berupa tegangan DC namun belum stabil (masih ada denyut (riple) untuk mengurangi denyut ini maka arus listrik dialirkan kembali menuju sebuah kapasitor elektrolit dengan ukuran 2200μF/16V yang berfungsi sebagai filterdan kapasitor C 100nF yang berfungsi sebagai filter frekuensi jala-jala PLN yang besarnya 50Hz. Saat dipasang kapasitor filter ini tegangan pada output kapasaitor ini akan naik sebesar 1.414 x dari tegangan sumber (output pada trafo) sehingga jika kita menggunakan tegangan sumber sebesar 12V AC maka tegangan yang keluar setelah kapasitor filter ini adalah sebesar 16,968V. Karena tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian penetas adalah 12V maka dipasanglah sebuah IC regulator LM7812 yang berfungsi sebagai penregulasi/penyetabil tegangan dengan output keluaran 12V. Sehingga output dari IC ini sudah dapat digunakan untuk mencatu tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian peneatas, ada baiknya sebelem masuk ke rangkaian penetas output dari regulator ini diparalel dengan sebuah kapasitor 100nF yang berfungsi untuk menfilter frekuensi 50Hz dari jala-jala PLN bilamana terjadi kebocoran pada IC regulator ini. Berikut adalah bentuk sinyal yang ditimbulkan pada masing-masing bagian power supply.


Bentuk sinyal pada masing-masing bagian power supply. 


SKEMA LAINNYA

Comments